info@akmil.ac.id (0293) 363002

Diruang ini menggambarkan sejarah Cikal Bakal berdirinya Akademi Militer diawali dari tahun setelah perang kemerdekaan dan sebelum kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan pembentukan Perwira setelah perang kemerdekaan yang berada dikota kota besar yang ada dipulau Jawa dan Pulau Sumatera atas Prakarsa dari Bpk Jenderal Urip Sumoharjo. Di ruang ini ada Virtual Book untuk membaca sejarah masing masing daerah yang didirikan Akademi Militer oleh para Komandan BKR tiap daerah. Terdapat tanda penghargaan Bpk Jenderal Urip sumoharja, teks Hymne Taruna dan Lagunya, Peran peran atau keterlibatan para Taruna di Medan Pertempuran yang terjadi pada saat itu dari tahun 1945 sampai dengan 1949, Diorama peristiwa Palagan Ambarawa yang terjadi saat mengusir tentara Jepang, Belanda, Sekutu dan Inggris dari 20 Oktober 1945 hingga 15 Desember 1945.

Perlu diketahui bahwa sebelum Akademi Militer berdiri ternyata ada Akademi Militer Te Bandung yang didirikan oleh Hindia Belanda yang sebelumnya didirikan di Nederlang Negeri Belanda sejak 1828 karena  pada 1940 Belanda dikuasai oleh Jerman sehingga dilanjutkan ke Indonesia di pulau Jawa dikota Bandung Jawa Barat. Satu diantara alumni lulusan dari KMA Te Bandung adalah Bpk Jenderal A.H. Nasution. Dengan berjalanya waktu setelah perang kemerdekan Indonesia selesai maka atas prakarsa dari bpk Jenderal Urip Sumoharjo selaku kepala Staf Umum Badan Keamanan Rakyat saat itu, untuk mendirikan Akademi Militer dimana untuk melanjutkan Kekuatan 10 Divisi yang ada di tanah air. Dimana untuk lulusan Taruna yang nantinya akan memimpin Divisi divisi yang ada ditanah air terwadahi. Akademi Militer Yogjakarta inilah yang menjadi awal mula Akademi Militer yang didirikan atas nama Bangsa Indonesia yaitu tanggal 31 Oktober 1945 satu bulan setelah Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Bersamaan dengan itu para komandan BKR yang ada didaerah daerah juga mendirikan Akademi Militer. Akademi Militer Yogjakarta hanya meluluskan II angkatan, angkatan ke III tahun 1949 karena peminatnya hanya sedikit maka dititpkan di Nederland Negeri Belanda. Dalam kurun waktu yang sama juga didirikan sekolah sekolah di Bandung, SPGAD, PPPAD, ATEKAD dll. Tak lupa koleksi yang ada ditengah yaitu patung Taruna Abdul Djalil, Patung Utoyo Notodirjo, Patung Jenderal Urip Sumoharjo dan Patung Daan Mogot. Kaca yang disusun berdiri ini adalah Doktrin TNI dan koleksi Baju baju dari SPGAD, PPPAD, ATEKAD dan sekolah Cadet Sala Tiga